A. Diagnosis
Diagnosis merupakan tahapan untuk menetapkan hakikat
masalah yang dihadapi klien beserta sebab-sebabnya dengan membuat perkiraan
atau dugaan, kemungkinan yang akan dihadapi klien berkaitan dengan masalahnya.
Ada beberapa
tahapan dalam diagnosis yaitu :
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan upaya menentukan
hakikat masalah yang dihadapi oleh klien. Penentuan ini dapat menggunakan
klasifikasi masalah sebagai berikut :
Klasifikasi masalah menurut Bordin :
a.
Ketergantungan pada orang lain (dependence)
b. Kurang
menguasai keterampilan (lack of skill)
c. Konflik
diri (self conflict)
d. Kecemasan
menentukan pilihan (choice anxiety)
e. Masalah
yang tidak dapat diklasifikasikan (no problem).
Klasifikasi masalah menurut Pepinsky :
a. Kurang
percaya diri (lack of assurance)
b. Kurang
informasi (lack of information)
c. Kurang
menguasai keterampilan yang diperlukan(lack of skill)
d.
Bergantungan pada orang lain (dependence)
e. Konflik
diri (self conflict)
Dalam identifikasi masalah kita berusaha memahami apa
yang dialami klien dan mencari kesulitan masalah yang dihadapi klien. Diagnosa
mengambil kesimpulan untuk menentukan derita klien atau yang dirasakan klien.
Dengan klasifikasi masalah dalam disgnosis sebagai
berikut :
- Faktor ketidakpercayaan diri
Ketergantungan pada oranglain, ketidaktahuan potensi
yang ada, sulit mengambil keputusan, kurang informasi.
- Faktor depresi atau konflik diri
Kecemasan(anxiety), gangguan pikiran, gangguan
perasaan,dan gangguan tingkah laku.
- Faktor miskomunikasi atau misunderstanding
Kurang informasi, kurang tanggap, kurang peka terhadap.
b. Penemuan sebab-sebab masalah (etiologi)
Langkah ini merupakan upaya penentuan dari sumber
penyebab timbulnya masalah. Yakni diantaranya mencari hubungan antara masa
lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Dengan melihat hasil identifikasi
masalah dapat timbul dari dalam diri dan luar diri klien.
Penyebab yang berasal dari diri klien antara lain;
gangguan kesehatan, kebiasaan-kebiasaan buruk, sikap negatif, kurangnya
informasi, kemampuan intelektual yang rendah dan lain-lain.
Penyebab yang berasal dari luar diri klien antara
lain; sikap orang tua/guru yang tidak menunjang perkembangan klien, lingkungan
rumah/sekolah yang tidak sesuai dengan karakteristik klen, dan dukungan sosial
ekonomi yang kurang menunjang, serta masyarakat yang tidak kondusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar