Jumat, 06 Juli 2012

Diagnosa

A. Diagnosis
Diagnosis merupakan tahapan untuk menetapkan hakikat masalah yang dihadapi klien beserta sebab-sebabnya dengan membuat perkiraan atau dugaan, kemungkinan yang akan dihadapi klien berkaitan dengan masalahnya.
Ada beberapa tahapan dalam diagnosis yaitu :
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan upaya menentukan hakikat masalah yang dihadapi oleh klien. Penentuan ini dapat menggunakan klasifikasi masalah sebagai berikut :
Klasifikasi masalah menurut Bordin :
a. Ketergantungan pada orang lain (dependence)
b. Kurang menguasai keterampilan (lack of skill)
c. Konflik diri (self conflict)
d. Kecemasan menentukan pilihan (choice anxiety)
e. Masalah yang tidak dapat diklasifikasikan (no problem).
Klasifikasi masalah menurut Pepinsky :
a. Kurang percaya diri (lack of assurance)
b. Kurang informasi (lack of information)
c. Kurang menguasai keterampilan yang diperlukan(lack of skill)
d. Bergantungan pada orang lain (dependence)
e. Konflik diri (self conflict)

Dalam identifikasi masalah kita berusaha memahami apa yang dialami klien dan mencari kesulitan masalah yang dihadapi klien. Diagnosa mengambil kesimpulan untuk menentukan derita klien atau yang dirasakan klien.

Dengan klasifikasi masalah dalam disgnosis sebagai berikut :

- Faktor ketidakpercayaan diri
Ketergantungan pada oranglain, ketidaktahuan potensi yang ada, sulit mengambil keputusan, kurang informasi.
- Faktor depresi atau konflik diri
Kecemasan(anxiety), gangguan pikiran, gangguan perasaan,dan gangguan tingkah laku.
- Faktor miskomunikasi atau misunderstanding
Kurang informasi, kurang tanggap, kurang peka terhadap.





b. Penemuan sebab-sebab masalah (etiologi)
Langkah ini merupakan upaya penentuan dari sumber penyebab timbulnya masalah. Yakni diantaranya mencari hubungan antara masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Dengan melihat hasil identifikasi masalah dapat timbul dari dalam diri dan luar diri klien.
Penyebab yang berasal dari diri klien antara lain; gangguan kesehatan, kebiasaan-kebiasaan buruk, sikap negatif, kurangnya informasi, kemampuan intelektual yang rendah dan lain-lain.
Penyebab yang berasal dari luar diri klien antara lain; sikap orang tua/guru yang tidak menunjang perkembangan klien, lingkungan rumah/sekolah yang tidak sesuai dengan karakteristik klen, dan dukungan sosial ekonomi yang kurang menunjang, serta masyarakat yang tidak kondusif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar